Di dunia saat ini, makin banyak
perusahaan yang bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk memproses
informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan TI untuk
menjalankan bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayanannya. Perusahaan
tidak dapat lagi membangun penghalang di sekeliling sistem informasinya serta
mengunci semua orang di luar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi dan
menggunakan TI untuk menghubungkan sistem informasinya dengan pihak-pihak yang
sering berinteraksi dengan mereka, yaitu: pelanggan, vendor, pegawai, mitra
bisnis, pemegang saham, dan lembaga pemerintah. Peningkatan hubungan ini
membuat sistem informasi lebih rentan terhadap masalah.
Mencapai keamanan dan pengendalian
yang memadai atas sumber daya informasi organisasi, harus menjadi prioritas
pihak manajemen puncak. Oleh karena sistem informasi berkembang, begitu pula
dengan sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual
ke sistem komputer utama, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan
atau mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan
komputer yang baru ini. Oleh karena adanya pergeseran ke lingkungan e-commerce
berdasarkan Internet, pengendalian baru perlu dikembangkan untuk mengendalikan
munculnya risiko-risiko baru.
Untungnya, perkembangan dalam sistem
informasi dan dalam TI juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk
meningkatkan pengendalian internalnya.
Apa yang Terdapat dalam Sistem Andal?
Ada 4 prinsip secara umum untuk
menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak, yaitu:
1. Ketersediaan
(availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan
dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan.
2. Keamanan
(security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki
otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah: a) penggunaan yang tidak sesuai,
pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta,
b) pencurian sumber daya sistem.
3. Dapat dipelihara
(maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi
ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang
memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan data
terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus
tersedia sumber daya yang mengelola, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan
mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang memiliki
otorisasi.
4. Integritas
(integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan
diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat
melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan
dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak
disengaja.
Bagi setiap prinsip keandalan di atas, tiga
kriteria berikut ini dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip
tersebut, yaitu:
1. Entitas memiliki
tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang telah
ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap
prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang
ingin dicapai entitas. Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang
memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar
merupakan prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan
kebijakan.
2. Entitas
menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan infrastruktur
untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan
standar yang telah ditetapkan.
3. Entitas mengawasi
sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan,
dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.
Pengendalian yang Berhubungan dengan Beberapa
Prinsip Keandalan
Pengendalian berikut ini sesuai untuk beberapa
prinsip keandalan, yaitu: perencanaan strategis dan penganggaran, mengembangkan
rencana keandalan sistem, dan melaksanakan dokumentasi.
Tabel Ringkasan Pengendalian Umum Utama
Keandalan
Kategori Pengendalian
|
Ancaman/Risiko
|
Pengendalian
|
|
Perencanaan strategis dan penganggaran
|
Sistem Informasi mendukung strategi bisnis,
kurangnya penggunaan sumber daya, kebutuhan informasi tidak dipenuhi atau
tidak dapat ditanggung
|
Rencana strategis berlapis yang secara
periodik dievaluasi, tim penelitian dan pengembangan untuk menilai dampak
teknologi baru atas jalannya bisnis, anggaran untuk mendukung rencana
strategis.
|
|
Mengembangkan rencana keandalan sistem
|
Ketidakmampuan untuk memastikan keandalan
sistem
|
Memberikan tanggung jawab perencanaan ke
pihak manajemen puncak; secara terus-menerus meninjau dan memperbarui
rencana; mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan menguji kebutuhan, tujuan,
kebijakan, dan standar keandalan pemakai; mengidentifikasi dan meninjau
seluruh persyaratan hukum yang baru maupun yang telah diubah; mencatat
permintaan pemakai atas perubahan; mendokumentasikan, menganalisis, dan melaporkan
masalah dalam hal keandalan sistem; menetapkan tanggung jawab kepemilikan,
penyimpanan, akses, dan pemeliharaan atas sumber daya informasi;
mengembangkan program kesadaran atas keamanan serta mengkomunikasikannya pada
seluruh pegawai; meminta pegawai baru untuk menandatangani perjanjian
keamanan; melaksanakan penilaian risiko atas seluruh perubahan dalam
lingkungan sistem.
|
|
Dokumentasi
|
Desain, operasi, tinjauan, audit, dan
perubahan sistem yang tidak efektif
|
Dokumentasi dapat diklasifikasikan menjadi 3
kategori dasar, yaitu: (1) Dokumentasi administratif (standar dan
prosedur untuk memproses, menganalisis, mendesain, memprogram, menangani file
dan menyimpan data), (2)
dokumentasi sistem (input
aplikasi, tahap pemrosesan, output, kesalahan penanganan), (3) dokumentasi
operasional (konfigurasi perlengkapan, program, file, susunan dan
pelaksanaan prosedur, tindakan korektif).
|
Referensi => Accounting Informastion
Systems : ~ Marshall B. Romney
~ Paul John Steinbart
Ancaman-ancaman
atas SIA
- Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
–
Kebakaran atau panas yang berlebihan
–
Banjir, gempa bumi
–
Badai angin, dan perang
- Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
–
Kegagalan hardware
–
Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi,
gangguan dan fluktuasi listrik.
–
Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
- Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
–
Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
–
Kesalahan tidak disengaja karen teledor
–
Kehilangan atau salah meletakkan
–
Kesalahan logika
–
Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
- Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
–
sabotase
–
Penipuan komputer
–
Penggelapan
- Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :
- Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified
- Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)
- Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)
- Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)
- Ketidakakuratan proses pembayaran
- Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran
- Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran
- Performansi jelek
Mengapa
ancaman-ancaman SIA meningkat?
- Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik.
- Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
- WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
Lingkungan
Pengendalian
- Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
- Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
- Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
- Struktur organisasional
- Badan audit dewan komisaris
- Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
- Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
- Pengaruh-pengaruh eksternal
AKTIVITAS
PENGENDALIAN
Aktivitas
pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak
sesuai dengan arahan manajer.
- Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat
- Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
Aktivitas
pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review
atas kinerja, yang meliputi:
1. Membandingkan
anggaran dan nilai aktual
2. Menganalisis
kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
3. Review atas
kinerja fungsional atau area tertentu
Aktivitas
Pengendalian
- Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
- Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
- Pemisahan tugas
- Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
- Penjagaan aset dan catatan yang memadai
- Pemeriksaan independen atas kinerja
Aktivitas
pengendalian dapat berupa:
Pengendalian
pengolahan informasi mencakup:
- Otorisasi semestinya terhadap transaksi
- Dokumen dan catatan
- Pengecekan independen
- Pemisahan tugas
- Pengendalian fisik
- Review terhadap kinerja
PENGENDALIAN
UMUM
Meliputi:
- Pengendalian organisasi.
- Pengendalian dokumentasi.
- Pengendalian akuntabilitas aktiva.
- Pengendalian praktik manajemen.
- Pengendalian operasi pusat informasi
- Pengendalian otorisasi
- Pengendalian akses
PENGENDALIAN
ORGANISASI
Organisasi
menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur
organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen.
Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang
dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel
dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan
monitoring.
Dalam sistem
manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang
memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang
bertanggung jawab untuk mencatat transaksi.
Sistem informasi
memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu
sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data
dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki
tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu,
fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.
PENGENDALIAN
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang
baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi dalam
pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam
mengenalkan sistem aplikasi.
Dokumentasi yang
diperlukan meliputi:
- Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan sistem.
- Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.
- Dokumentasi program.
- Dokumentasi data
- Dokumentasi operasi
- Dokumentasi untuk pengguna.
PENGENDALIAN
AKUNTABILITAS AKTIVA
Sumber daya
perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
- Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
- Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
- Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
- Penggunaan log dan register
- Review oleh pihak independent
PENGENDALIAN
PRAKTIK MANAJEMEN
Meliputi
kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi,
praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem
aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).
PENGENDALIAN APLIKASI
PENGENDALIAN APLIKASI
Meliputi:
- Pengendalian otorisasi,
- Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch.
- Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain.
- Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.
Tinjauan
menyeluruh konsep-konsep pengendalian
Apakah definisi
dari pengendalian internal itu ?
Pengendalian
internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan
kebijakan yang telah ditetapkan.
- Apakah pengendalian manajemen itu ?
- Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan :
1
Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh.
2
Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan
organisasi.
3. Berorientasi
dan berusaha untuk membantu karyawan mencapai tujuan perusahaan.
TUJUAN
PENGENDALIAN INTERNAL:
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Reliabilitas pelaporan keuangan
- Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku
Proses
Pengendalian Internal :
l
Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai, yaitu :
–
Pelaporan keuangan yang handal
–
Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi
–
Dipatuhinya semua hukum dan peraturan-peraturan yang diterapkan.
- Apakah unsur-unsur dari pengendalian internal?
- Lingkungan pengendalian
–
Penetapan risiko
–
Aktivitas pengendalian
–
Informasi dan komuniaksi
–
Monitoring/supervisi
–
Apakah terdapat pemisahan fungsi dan tugas pada bagian akuntansi?
–
Tidak ada perangkapan fungsi / tugas oleh satu individu atau satu departemen.
–
Apakah dilaksanakan audit internal?
–
Audit internal sebagai aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi.
Klasifikasi
pengendalian internal
- Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:
- Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
- Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
- Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
- Pengendalian Input, proses, dan output
STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERNAL
- Struktur pengendalian internal menurut COSO
- Lingkungan Pengendalian Internal
- Penaksiran Risiko
- Aktivitas Pengendalian
- Informasi dan Komunikasi
- Monitoring
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan
pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi,
komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian
internal sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari
seluruh komponen pengendalian internal yang lain.
Lingkungan
pengendalian meliputi:
Filosofi
manajemen dan gaya operasi.
Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan mentaati kode etik
perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer mesti
menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel
dengan wajar dengan dengan penuh respek.
Integritas
dan nilai-nilai etika.
Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan akan berdampak besar
terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan suasana yang
secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen
mesti secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan
standard etika perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang
mendukung karyawan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka
pendek.
Komitmen
terhadap kompetensi.
Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan dapat dipercaya yang
memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap kondisi
bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung
jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.
Dewan
direksi atau komite audit.
Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk mengawasi praktik dan
kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite audit merupakan
perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal.
Struktur
organisasi.
Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar personil
perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi.
Pemberian
wewenang dan tanggung jawab.
Perusahaan mesti memiliki deskripsi pekerjaan untuk setiap karyawan.
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti dilakukan dengan baik.
Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui persetujuan
tertulis.
Kebijakan
dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan dengan
pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan
mesti perduli dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan
kerja yang aman dan sehat. Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling
untuk karyawan yang bermasalah. Perusahaan punya prosedur yang baik untuk
karyawan yang berhenti bekerja.
Penilaian
Resiko
- Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
- strategis — melakukan hal yang salah
- Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
- Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
- informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
- Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :
- Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
- Akses sistem yang tidak diotorisasi
- Penyadapan transmisi data
- Hilangnya integritas data
- Transaksi yang tidak lengkap
- Kegagalan sistem
- Sistem yang tidak kompatibel
Beberapa ancaman
menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih
besar, misalnya :
- Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris
- Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama
PENAKSIRAN
RISIKO
Manajemen mesti
mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah
perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana
untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi.
- Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan.
- Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan.
- Menyusun analisis risiko.
- Manajemen risiko yang relevan.
MONITORING
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
PAPARAN
RISIKO
Setiap perusahaan
menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak internal
maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku
criminal dan bencana alam.
Tipe risiko
Tipe risiko
- kesalahan yang tidak disengaja
- kesalahan yang disengaja
- pencurian aktiva
- menjebol keamanan perusahaan
- tindak kekerasan dan bencana alam
Paparan terhadap
risiko dipengaruhi oleh:
- Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan.
- Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan.
- Besarnya nilai rupiah.
Masalah yang
memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan:
- Kolusi
- Kurangnya penegakan disiplin
- Kejahatan komputer
Contoh kejahatan
komputer:
- Pencurian hardware dan software
- penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal
- modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan
Komputer rentan
terhadap tindak kejahatan karena:
- Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data
- jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual
- Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan
Dalam menerapkan
pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya untuk
menerapkan pengendalian tersebut.
Informasi
dan Komunikasi
Mengidentifikasi
dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
- Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.
- Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi
- semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya.
- semua data input akurat dan lengkap
- semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik
- semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal
- semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat
Akuntan
harus memahami berikut ini :
- Bagaimana transaksi diawali
- Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
- Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
- Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
- Bagaimana informasi dilaporkan
- Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail).
Dari artikel diatas saya akan menjawab dua pertanyaan tentang sistem informasi akuntansi:
1) Pembagian tugas secara efektif kadang-kadang tidak layak secara ekonomis pada bisnis kecil. Elemen-elemen pengendalian internal apa yang menurut anda dapat mengimbangi ancaman tersebut ??
jawab :
memang pembagian tugas secara efektif di bisnis kecil itu mungkin akan melibatkan banyak pihak-pihak(pegawai/pekerja/karyawan)di binis kecil tersebut, otomatis secara ekonomis pengeluaran nya akan banyak, tetapi pendapatannya belum tentu banyak..oleh sebab itu memungkinkan kurang layaknya pembagian tugas efektif dalam bisnis kecil.
tetapi dengan ada nya pengendalian internal bisa saja dilakukan , Pengendalian Internal adalah Sebuah proses yang dihasilkan oleh pemilik bisnid kecil, dan Personel Lainnya, yang didesain untuk memberikan jaminan yang masuk akal yang memperhatikan tercapainya tujuan-tujuan dengan kategori sebagai berikut :
• Efektif dan efisisiensinya operasi
• Terpercayanya (Reliabillity) Laporan Keuangan
• Tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku
2) Beberapa orang percaya bahwa pengendalian bisnis tidak memproduksi manfaat yang nyata, melainkan kebencian dan hilangnya moral perusahaan berikan pendapat anda..???
jawab:
Menurut saya pada contoh kasus di atas, yaitu pada dasarnya pengendalian bisnis tidak memproduksi manfaat nyata dan hanya menimbulkan kebencinya dan hilangnya moral perusahaan, itu tergantung pada situasi dan kondisi manusianya sendiri. Menurut saya kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan menciptakan suatu barang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dimana sesuai dengan harapan konsumen atau pasar. Timbulnya situasi tersebut terdorong karena kondisi saat ini yang memacu timbulnya pengendalia bisnis tidak lagi bermanfaat banyak untuk sebuah perusahaan.
REPERENSI : ILMU EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar